BENDA-BENDA
LANGIT
![]() |
DisusunOleh
Kelompok :
1. Heridiktus
Olang
2. Maria Yanti
3. Stevanus Herman
Kelas :
Mipa 2
Prodi :
PGSD
Mata Kuliah : Sains Dalam Kehidupan
Nama Dosen : Bejo
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSADA
KHATULISTIWA SINTANG
TAHUN
AKADEMIK
2017
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan
Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu
dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan
atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh
cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa
berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa
yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di
sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul
“Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan
harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti
benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat
ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan
benda langit yang baru.
B.
Rumusan masalah
1. Bagaimana asal-usul Tata surya?
2. Bagaimana bentuk Tata surya?
3. Apa sajakah benda-benda langit yang
terdapat dalam Tata surya?
4. Bagaimana susunan Tata surya?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui asal-usul tata
surya.
2. Untuk mengetahui bentuk tata surya.
3. Untuk mengetahui apa sajakah
benda-benda langit yang terdapat dalam tata surya.
4. Untuk mengetahui susunan dari tata
surya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Asal-usul Tata Surya
Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya
Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya
1. Hipotesis nebula
Hipotesis nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(1688-1772)tahun 1734dan disempurnakan oleh
Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan
oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis
ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa
pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk
dari debu, es,dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang
raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat,
dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya
gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit
berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka.
2. Hipotesis planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya
bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan
matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan
matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali
dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan
spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik
kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi
benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang
besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu
dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi
komet dan asteroid.
3. Hipotesis pasang surut bintang
Hipotesis pasang surut bintang
pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap
terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan
bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian
terkondensasi menjadi planet.Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929
membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.
Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas
hipotesis tersebut.
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya
dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada
tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan
oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa
dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan
berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
B.
Susunan Tata Surya
Tata
surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari.
Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit
pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa
planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi.
Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet
mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi
disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar
pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi
disebut kala rotasi.
1.
Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya
yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang
menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius
yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi,
sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
2.
Planet
a.
Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil
dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan
tidak mempunyai hawa. Garis tengahnya 4500 km, lebih besar daripada garis
tengah bulan yang hanya 3160 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali
di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti
panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya. Merkurius
mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
b.
Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari bumi.
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal
dengan bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari.
Rotasi Venus ± 247 hari, dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225
hari, artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.
c.
Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga
terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan Venus dan bergaris
tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149 juga km. Bumi
mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam.
1) Gerak rotasi bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya
disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari
barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian
Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi menjalani 3600 yang ditempuh
selama 24 jam.
2) Akibat rotasi bumi
a) Adanya gerak semu harian dari matahari
b) Pergantian siang dan malam
c) Penyimpangan arah angin, arus laut
d) Penggelembungan di khatulistiwa dan
pemepatan di kedua kutub bumi
e) Timbulnya gaya sentrifugal
f) Adanya dua kali air pasang naik dan
pasang surut dalam sehari semalam
g) Perbedaan waktu antara tempat-tempat
yang berbeda derajat busurnya
3) Gerak revolusi dari bumi
Selama mengedari matahari ternyata
sumbu bumi miring dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan
sumbu bumi ini besarnya 23 ½0 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari
revolusi bumi ialah :
Akibat dari revolusi bumi adalah :
a) Pergantian empat musim
b) Perubahan lamanya siang dan malam
c) Terlihatnya rasi (konstelasi)
bintang yang beredar dari bulan ke bulan
4) Gaya gravitasi terrestrial dari bumi
Bumi kita ini mempunyai gaya gerak
atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi.
Benda di bumi ini memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya
gravitasi terrestrial inilah yang menahan semua materi yang ada di bumi serta
atmosfernya hingga tidak hilang melayang ke alam semesta.
5) Waktu
Kita
telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24 jam ini
adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu matahari dalam
membuat satu revolusi lengkap.
d.
Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan
yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen, hingga kalau oksigen masih
ada jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna
hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang masa tahun. Mars
mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus.
Jarak planet mars dengan matahari
ialah 226,48 juga km. Garis tengahnya adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun.
Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirim oleh satelit Mariner
IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang
diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang
sangat tipis.
e.
Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar.
Berdasarkan analisis spektroskopis planet ini mengandung gas metana dan amoniak
banyak, serta mengandung gas hidrogen. Yupiter mempunyai kurang lebih 14
satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat
yaitu 10 jam. Oleh karena gaya gravitasinya yang sangat kuat, Yupiter mempunyai
12 satelit (bulan) dan 3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya.
f.
Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang
sangat lebih kecil dari pada air yaitu 0,75 g/cm3, sehingga akan terapung di
air. Ternyata planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan
suhu rata-rata 103 0C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang
terbesar disebut Titan, yang lain disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah
dengan 9 satelit lainnya.
g.
Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda
dengan planet yang lain, Uranus arah gerak rotasinya dari timur ke barat. Jarak
ke matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun.
Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris
tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan
Januari 1986 Uranus memiliki 14 buah satelit.
h.
Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu
diantaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak
rotasi Neptunus. Jarak ke matahari 44790 km, mengelilingi matahari dalam 165
tahun sekali seputar.
3.
Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet menurut istilah bahasa
adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat
lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong
daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat
dari bumi. Bagian-bagian komet, yaitu:
a. inti komet, yaitu bagian komet yang
kecil tapi padat tersusun dari debu dan gas.
b. koma, yaitu daerah kabut di
sekeliling inti.
c. ekor komet, yaitu bagian yang
memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi(1SA=jarak antara
bumi dan matahari).
Arah
ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat dengan mata
telanjang,tapi harus dengan menggunakan Teleskop. Komet yang terkenal adalah
komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76
tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.
4.
Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang
mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter.
Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang
terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh
Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang
pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
5.
Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil
yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini
banyak mengandung unsur besi dan nikel yang masuk ke Atmosfer karena pengaruh
gravitasi bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer
bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor.
Sedangkan batuan yang tidak habis terbakar dan sampai ke bumi disebut Meteorid.
6.
Bulan
Bulan merupakan benda langit yang
mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari
matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya
sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda
langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi. Selama bergerak
benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya
gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya
gravitasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada
beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan
oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis
Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar.
Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan
mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih
jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan
perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang
lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya
adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit
Tata surya
adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata
Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan
Tersebar.
B.
Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari
Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal
sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya
juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Serta kita dapat
mengajarkan kepada peserta didik dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Wahyu Rijal. 2015. “Makalah Benda-Benda Lagit”.
Diunggah tanggal 18 April 2017
Wiki. 2015. “Tata Surya”
Diunggah tanggal 18 April 2017
Soni. 2014. “Struktur Jagat Raya”
Diunggah tanggal 18 April 2017
